Profil Desa
SEJARAH DESA
Setiap desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan perincian khas tertentu dari suatu daerah,sejarah desa atau daerah seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun temurun dari mulut kemulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta dan tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos,tempat-tempat keramat tertentu.dalam hal ini Desa Palalang memiliki hal tersebut yang merupakan identitas dari desa yang akan kami tuangkan dalam kisah dibawah ini.
Asal – usul (legenda) Desa
Setelah kami lihat dengan kaca mata bening sebagai sumber data yang telah ditelusuri dan digali asal usul desa Palalang merupakan pecahan dari desa lain yaitu “Somalang” dan muga banyak memiliki versi cerita yang cukup berfariatif,hal tersebut disebabkan oleh banyaknya tempat yang dikeramatkan kenudian dipercaya dan dijadikan pedoman sebagai tokoh yang kemudian dipercaya dan orang pertama datang membabat desa.
Dari dasar diatas akhirnya kami membagi legenda Desa Palalang menjadi dua legenda yang diangkat dari dua tokoh yang berasal dari dua dusun yaitu Dusun Palalang bagian utara yang dibabat oleh Buyut “ HUSEIN” dan Dusun Palalang bagian selatan dibabat oleh Buyut” PARANJAK” ( Dulakmat ) yang merupakan keturunan buyut Al-Ashar atau kata orang sekarang “PUJUK BAGANDAN” dan keduanya merupakan Pertapa digunung Pasekaran.
Karena secara Umum masyarakat meyakini bahwa keduanya merupakan tokoh orang pertama yang membabat hutan Padang dan Lalang dan khususnya dipinggiran paling utara yang penuh rumput-rumput dan Lalang di desa ini yang kemudian desa ini dinamakan Desa Palalang.
Sejarah Pemerintahan Desa
- Legenda Mbah Buyut Husein Dusun Palang bagian utara ( Dusun Pogag dan Soro’ )
Pada pertengahan abat ke 19 terutama pada pasca perang melawan Belanda ,yaitu perang besar di dusun Palalang terjadi antara pengikut Mbah Buyut Husein.Adapun pengikut yang dididik atau digembleng untuk menjadi Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ).
Justru banyak yang gugur didalam pertempuran melawan penjajah Belanda,yang mana Mbah Husein memerintah mundur lewat rumput dan lalang menuju suatu Gua digunung Pasekaran,sehingga banyak pengikut pengikut setia Mbah Husein yang gugur antara lain :
- Fatillah yang sekarang kerangkah jenazahnya dipindahkan ke makam pahlawan Panglegur Pamekasan dan ada pula yang banyak pengikut yang masih hidup atau selamat dari serangan Belanda,diluar daerah itu untuk mencari tempat yang aman guna menyusun kekuatan kembali, atau mengkobarkan semangat juang anti penjajah,konon salah satu dari pengikut setia Mbah Husein yang juga masih keturunannya yang bernama Ageng Kenari yang pertama dan dipercaya oleh masyarakat untuk meminpin Desa Palalang yang penuh lebat hutan ilalang dibawah Gua atau Gunung Pasekaran yang merupakan perbatasan Wilayah Kerajaan Sumenep, Hutan ini terkenal sangat lebat dan angker bahkan konon ketika K.Ageng Kenari memenangkan daerah itu dengan nama Palalang yang artinya :
- Pa artinya Palang
- Lang artinya rumput yang ditempati ular besar yang malang.
Dan seiring dengan pergeseran waktu kewaktu, dan dari tahun ketahun terus bergulir hari demi hari mulailah K.Ageng Kenari bersama para pengikutnya membabat hutan padang ilalang dan tegak untuk dijadikan kelangsungan hidup,karena letaknya dekat dengan pinggiran Gunung permanen serta kondisi lahannya yang kurang subur maka pertaninan kurang begitu berkembang banyak,dan kebetulan K.Ageng Kenari dan pengikutnya adalah ahli ( Empu ) pembuat perakitan senjata tajam seperti Parang,Celurit,Cangkul dan sebagainya, untuk membabat hutan tersebut kemudian mulailah K.Ageng Kenari sakit-sakitan ditempat atau disebuah gubuk yang atapnya terbuat dari rumput Ilalang dan K.Ageng Kenari sebelum meninggal memanggil semua masyarakat pengikutnya untuk menyaksikan dan berdo’a maka berdirilah sebuah LANGGAR yang datang sendiri dan ditempat inilah K.Ageng Kenari meninggal dunia dan dimakamkan diujung paling utara bagian barat desa Palalang, karena beliau seorang Bangsawan maka dibuatlah sebuah istana ( Makam Asta Pogag ) untuk memakamkan beliau, sehingga akhirnya banyak orang menyebut dengan nama Asta Bujuk K.Ageng Kenari atau Bujuk Husein
- Legenda K.Ageng Dulakmat Pranjak ( Dusun Palalang bagian selatan yang sekarang menjadi dusun Pandiyan dan Palalang
K.Ageng Dulakmat adalah seorang penuda Desa Bulangan yang juga merupakan keturunan Pertapan dari Bujuk Sidah Bulangan sekaligus keturunan pula dari Pangeran Cakraningrat, beliau merupakan utusan dari ayahandanya Bujuk Sidah Bulangan ( Al-Ashar ) yang sekarang orang menyebutnya Bujuk Bagandan. Beliau diutus ke sebelah timur untuk bertapa disebuah Gua/gunung Pasekaran yang penuh dengan hutan lebat dan padang ilalang. Dengan mandat tersebut akhirnya beliau bertapa ditempat tersebut dan disanalah beliau bertemu seorang pertapa yang bernama Mbah Husein, akhirnya K.Ageng Dulakmat Pranjak dan Mbah Husein saling mengenal dan saling adu kesaktian akan tetapi dalam adu tanding tersebut tidak ada yang kalah dan yang menang.
Dan kemudian K.Ageng Dulakmat Pranjak dihbiskan untuk membangun daerah tersebut yaitu daerah bagian selatan yang sekarang menjadi dusun Pandiyan dan Palalang.
Disanalah sisa –sisa hidup K.Ageng Dulakmat Pranjak dihabiskan untuk membangun daerah tersebut yang sekarang menjadi Desa Palalang yang tanahnya sangat subur dan strategis serta penduduknya yang ramah,beliau juga sangat arif dan bijak dalam memimpin pemerintahannya.
Beliau adalah keturunan ke 4 dari Prabu Cakraningrat Kerajaan Bangkalan, dalam membangun desa K.Ageng Dulakmat Pranjak dinatu oleh K.Ageng Kenari putra Mbah Buyut Husein sekaligus diangkat menjadi Klebun/ Lurah pertama Desa Palalang dan tahun 1948 daerah utara dan selatan digabung menjadi satu menjadi Desa Palalang.
Sejarah Pembangunan Desa
Pada Jaman Belanda Desa Palalang berbentuk dari dua pedukuhan yaitu dukuh Palalang bagian selatan dan dukuh Palalang bagian utara, tiap dukuh dipimpin oleh seorang dukuh yang membawahi RT/RW yang dibantu oleh Bayan,Petangan,Kami Tua serta lembaga lain yang juga menjadu jaka baya penanggung jawab keamanan dukuh dan mereka semua diberi imbalan berupa lahan tanah garapan/ percaton. Namun pda jaman Orde Baru Desa Palalang yang asalnya pecah jadi dua yaitu : Palalang Utara dan Palalang Selatan lalu digabung menjadi satu Desa Palalang yang terdiri dari 4 dusun yaitu :
- Dusun Sorok
- Dusun Pogag
- Dusun Pandiyan
- Dusun Palalang
Keempat dusun tersebut mempunyai kepala dusun masing-masing sampai sekarang ini dan satu Kepala Desa, berkut ini nama-nama yang pernah menjabat Kepala Desa Palalang :
- Ageng Kenari
- Ageng Dulakmat Pranjak
- Mbah Buyut Samalun Pranjak Kosomo
- Sama’uddin Wiryo Kosomo ( 1925-1971 )
- Abdus Samad ( 1971-2007 )
- Zaifurrahman ( 2007- sekarang )
VISI DAN MISI
VISI
Terwujudnya Masyarakat Desa Palalang Yang Makmur Serta Terdepan Dalam Bidang Pembangunan dan Pertanian Serta Menciptakan SDM Yang Berkualitas.
MISI
1. Menyelenggarakan pemerintahan Desa dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik,
2. Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur Desa dan meningkatkan hasil pertanian dengan teknologi diversifikasi pertanian,
3. Meningkatkan mutu layanan kesehatan di Desa melalui program Rumah Desa Sehat,
4. Menambahkan nilai-nilai religius dan kearifan lokal melalui progam pengembangan nilai-nilai spiritual dan adat istiadat,
5. Mewujudkan system usaha mandiri melalui program pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),
6. Menggenjot potensi wisata di Desa Palalang melalui program Desa Wisata Edukasi,
7. Mengembangkan ketersediaan fasilitas penunjang Desa Wisata Edukasi,
8. Meningkatkan produktibitas ekonomi masyarakat melalui program peningkatan pengetahuan dan produktivitas keterampilan masyarakat.