PALALANG.com – Virus Omicron ternyata sudah masuk ke Indonesia. Kasus pertama Covid-19 varian baru ini diumumkan kemarin, Kamis 16 Desember 2021.
Penderitanya adalah seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Pasien positif Omicron ini sekarang menjalani karantina di Wisma Altet. Namun, dia tidak menunjukkan gejala apapun, baik batuk maupun demam.
Selain itu, juga ada lima kasus probable Omicron yang teridentifikasi. Dua kasus warga Indonesia yang baru kembali dari Inggris dan Amerika Serikat.
Tiga kasus lainnya adalah warga China yang datang ke Manado. Kelima pasien probable Omicron ini sekarang telah menjalani karantina.
Terkait ini, Pemerintah Indonesia langsung memberikan arahan kepada masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran virus Omicron ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk bersama-sama berupaya mencegah terjadinya penularan Covid-19 varian Omicron di Tanah Air.
Jokowi meminta agar masyarakat segera melakukan vaksinasi Covid-19 di sejumlah fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
“Saya meminta semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin,” ucap Jokowi dikutip PALALANG.com dari laman presidenri.go.id, Jumat 17 Desember 2021.
Menurutnya, sejauh ini kasus varian Omicron belum menunjukkan karakter yang dapat membahayakan nyawa pasien, terutama yang telah divaksin Covd-19.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk tidak panik. Seluruh elemen masyarakat diminta untuk menjaga situasi tetap baik dan mempertahankan tingkat penularan di bawah angka satu.
“Kita pertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah. Tingkat penularan kita awasi agar bertahan di bawah satu. Jangan sampai itu melonjak lagi,” kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu juga mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Selain itu, masyarakat termasuk juga pejabat negara diminta pula untuk membatasi mobilitas dengan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Terakhir, saya minta seluruh warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri. Paling tidak sampai situasi mereda,” ujarnya.
Sementara itu, kepada pemerintah daerah, Jokowi memberikan instruksi agar lebih menggencarkan penelusuran dan pengetesan kontak erat. Ini dilakukan untuk mendeteksi terjadinya kasus konfirmasi secara lebih dini.
Sumber: presidenri.go.id